Sebanyak 24 Siswa SMAN 1 Jalancagak Tak Masuk Dapodik, PR Besar Buat Komisi IV DPRD Subang
Beni Rudiono Anggota Komisi IV DPRD Subang
XPOSNEWS SUBANG – Anggota Komisi IV DPRD Subang Beni Rudiono mengaku prihatin dengan adanya puluhan pelajar di SMAN 1 Jalancagak, yang tidak masuk dapodik.
Beny menyebutkan, terkait hal itu menjadi prioritas Komisi IV untuk segera diperjuangkan, agar puluhan pelajar tersebut masuk dalam dapodik.
“Ada 24 pelajar SMAN 1 Jalancagak, yang tidak mendapatkan dapodik, persoalan ini menjadi pekerjaan rumah bagi Komisi IV DPRD Subang, untuk segera diselesaikan, karena menyangkut hak pendidikan anak-anak Subang,” ujar Beni, Rabu (13/11/2024).
Selain itu, lanjut Beni, pekerjaan rumah Komisi IV DPRD Subang yang lainnya yaitu, menyelesaikan persoalan kelas jauh di Ciater yang sampai saat ini belum tuntas. Dimana permasalahan kelas jauh ini, anak-anak Ciater yang bersekolah di Jalancagak.
“Persoalannya, Ciater itu tidak masuk zona Jalancagak, kan ini menjadi problem, bahkan ironisnya, banyak anak-anak Ciater yang bersekolah ke Lembang Bandung Barat,” imbuhnya.
Beni menyatakan, pihaknya pernah berjuang dan sampai saat ini kelas jauh itu masih berjalan. Karena kelas jarak jauh itu, sudah merupakan suatu kebutuhan.
“Persoalan tersebut, dipicu karena adanya rasa ketakutan dari sekolah swasta, maka isi yang dihembuskan ke UPTD SMA dan SMA Sederajat Wilayah Purwasuka, yang berkedudukan di Purwakarta. Jadi isunya itu, dari 423 lulusan SMP yang ada di Ciater itu, yang melanjutkan itu hanya 24 orang, padahal faktanya hampir 90 persen lulusan itu, melanjutkan sekolah. Akhir apa?, itu masukan dari pelaksana sekolah swasta, karena takut tersaingi, dan kasus ini pernah terjadi juga sebelumnya di Cisalak, dan Alhamdulillah sudah terselesaikan,” terang Beni
Isu itu, akhirnya masuk ke Pemerintah Provinsi, sehingga menjadi sebuah kebijakan Gubernur Jawa Barat saat itu Ridwan Kamil, dan kebijakannya SMAN 1 Jalancagak dan Ciater itu tak berubah statusnya menjadi filial.
“Sehingga kebijakan Gubernur saat itu, SMAN Ciater itu statusnya tidak berubah, karena peminatnya kecil, akibat isu tersebut, dengan peminta yang minim tadi. Juga berdampak terhadap tal berubahnya status SMA yang ada di Jalancagak menjadi SMA Negeri. Jika di sikapi dengan benar, maka dari sejak dulu SMA Ciater dan Jalancagak itu, menjadi skala prioritas, karena Ciater begitu cepat perkembangannya karena wisatanya. dan itu sudah saya sampaikan di Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat saat itu,” paparnya.
Langkah selanjutnya dikatakan Beni, pihaknya terus mendorong ke Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, agar persoalan ini bisa secepatnya diselesaikan.
“Nah sekarang sudah mulai bener ini informasinya, buak 24 dari 432 yang melanjutkan, faktanya 90 persen ebih itu, melanjutkan sekolah. Karena kemakmuran itu, sudah mulai tumbuh di Ciater, karena Ciater merupakan kawasan wisata, sehingga minat menyekolahkan anak-anaknya sudah mulai tinggi di Ciater,” tandas Beni(AHYA NURDIN)