Prosesi Pelepasan Kereta Kencana Ki Jaga Rasa ke Istana Negara
XPOSNews – Kereta kencana Ki Jaga Rasa milik budayawan Subang Dedi Mulyadi kembali dipercaya untuk membawa bendera Sang Saka Merah Putih yang bakal dipakai dalam peringatan HUT RI ke-78. Pada Kamis (10/8/2023) malam, kereta itu pun di lepas ke Istana Negara, Jakarta.
Dari pantauan detikJabar di Bale Pamanah Rasa, Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini, sebelum diberangkatkan ke Jakarta, terdapat beberapa prosesi pelepasan dari kereta kencana Ki Jaga Rasa tersebut.
Upacara keluarnya Ki Jaga Rasa dari Bale Pamanah Rasa pun sangat sakral. Ribuan warga menjadi saksi mengantar kereta kencana untuk selanjutnya dibawa ke Istana Negara. Kereta kencana yang dibuat pada tahun 2008 itu pun langsung dibawa menuju Istana Negara dengan pengawalan ketat TNI bersenjata lengkap.
Selaku pemilik dari kereta kencana Ki Jaga Rasa, Dedi Mulyadi mengungkap kegiatan yang dinamakan Ki Jaga Rasa Miang ke Istana Negara ini rutin digelar setiap Agustus menjelang hari kemerdekaan. Nantinya kereta kencana akan kembali bertugas membawa bendera pusaka untuk dikibarkan.
“Ini sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang setiap tahun memberikan tugas mulia pada Ki Jaga Rasa,” ujar Dedi kepada wartawan usai melakukan prosesi pelepasan kereta kencana Ki Jaga Rasa di Subang.
Menurut Dedi, keanekaragaman seni tradisi yang dibawa saat kemerdekaan di Istana Nagara merupakan refleksi dari identitas yang dibangun setiap daerah. Ia berharap refleksi tersebut terus dipertahankan agar tidak kehilangan identitas Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya.
“Kalau sudah kehilangan identitas, maka kehilangan ideologi dan kehilangan jati diri. Kalau sudah kehilangan jati diri, maka hilang nilai-nilai kebangsaan, begitupun hilangnya kepedulian terhadap komitmen menjaga alam,” katanya.
“Ini merupakan kali keempat kereta kencana Ki Jaga Rasa dipercaya untuk membawa sang bendera merah putih. Kereta kencana Ki Jaga Rasa memang saya buat pada tahun 2008 saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta,” katanya menambahkan.
Pria yang juga politisi dari Partai Gerindra ini juga menuturkan, upacara pelepasan kereta kencana tersebut merupakan sebuah bentuk menjaga nilai kebangsaan dalam bentuk yang tidak kaku.
“Di Indonesia ada kekakuan yang dianggap protap. Menurut saya kekakuan boleh berubah setiap waktu dan sepanjang zaman karena kita harus adaptif pada perubahan,” tuturnya.
Sementara itu, setelah Ki Jaga Rasa menyelesaikan tugasnya di Istana Nagara sebagai pembawa bendera pusaka merah putih akan kembali disambut oleh upacara kepulangan ke Lembur Pakuan, Subang.