Perkuat Marwah Diniyah, FKDT Jabar Gelar Jambore dan Expo Diniyah, Diikuti Ratusan Guru Se-Jabar
XPOSNEWS, SUBANG – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Provinsi Jawa Barat menggelar Jambore Guru dan Expo Diniyah yang di laksanakan di Bumi Perkemahan Ciater Highland Resort Subang. Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari Kalangan Guru Diniyah Takmiliyah dari 27 Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat.
Kegiatan Jambore Guru dan Expo Diniyah Tingkat Provinsi Jawa Barat tersebut dibuka langsung oleh Karo Kesra Setda Jabar, Faiz Rahman didampingi Kanwil Kemenag Jabar dan Katua FKDT Jabar.
Dalam sambutannya Karo Kestra Setda Jabar, Faiz Rahman mengatakan, Kegiatan Jambore dan Expo Diniyah ini merupakan Jambore pertama di Jawa Barat dan juga Indonesia.
“Jambore ini menandakan semangat pantang menyerah para guru Diniyah untuk terus mendidik anak-anak guna menjadi insan yang berakhlak mulia dan beriman kepada Allah SWT,” ujar Faiz Rahman
Menurut Faiz, Peran para guru diniyah dalam pembangunan bangsa dinilai sangat penting.Bahkan, lahirnya Indonesia juga dipelopori oleh orang-orang yang aktif di bidang diniyah, yakni kalangan santri dan kiai.
”Sebelum ada Indonesia, diniyah itu sudah ada. Sebelum 1945 itu, para kiai sudah mengajar. Bahkan, Indonesia lahir pada 9 Ramadhan. Indonesia itu lahir di bulan yang mulia, diproklamasikan saat orang-orang sedang berpuasa. Itu yang menjadi pembeda antara Indonesia dengan negara-negara lainnya,” katanya
Menurutnya, kiprah lembaga diniyah di masa lalu tidak bisa dibantahkan. Semangat keagamaan menjadi penopang dan pendorong kemerdekaan.
“Para guru agama memiliki peran yang sangat penting terhadap pembangunan bangsa. Kalau tidak ada guru-guru agama di kampung-kampung, tidak bisa dibayangkan moral generasi muda kita akan seperti apa,” katanya.
Lanjut Faiz, organisasi yang menaungi guru Diniyah takmiliyah seperti FKDT ini menjadi sebuah kekuatan dalam pembangunan bangsa. Hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana organisasi-organisasi keagamaan bisa memperbaiki manajemennya sehingga perannya bisa lebih optimal dan terlihat.
”Lembaga keagamaan harus memiliki manajemen yang kuat. Pertama untuk pemberdayaan organisasi di dalam dirinya sehingga lembaga keagamaan posisinya tidak di bawah terus, tapi bisa di atas karena memang seharusnya di atas. Kakek saya bilang, profesi yang mulia itu adalah kiai atau guru ngaji,” ungkapnya.
Para peserta Jambore diniyah, ibu dan bapak yang saya hormati dan banggakan, kalian merupakan orang yang paling mulia, kerja ikhlas untuk ibadah tanpa melihat honor yang tak seberapa dan jauh dari kata cukup.
“Namun berkat ke ikhlasan sekalipun honor kecil, Allah SWT selalu memberikan kecukupan rezeki dijalan usah lain kepada bapak dan ibu,” ucapnya
Faiz Rahman juga menyarankan agar lembaga keagamaan seperti FKDT membangun kekuatan dengan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, dan berbagai lembaga lainnya sehingga bisa menjadi kuat.
“Teruslah jalin kerjasama dengan berbagai lembaga, agar Marwah FKDT semakin diperhitungkan, apalagi punya kekuatan ratusan ribu guru diniyah di Jabar dengan santri lebih dari 1,8juta orang,” katanya
Faiz berpesan kepada para guru Diniyah di Jabar untuk terus mengabdi mendidik akhlak para generasi muda dari sejak dini agar generasi muda Jabar kelak memiliki moralitas dan landasan agama yang kuat untuk memajukan Jawa Barat
” Dengan moralitas dan akhlak serta ilmu agama yang kuat, generasi muda Jabar akan lebih bermutu dan mampu memajukan Jawa Barat lebih maju lagi,” ucapnya
Sementara itu, Ketua FKDT Jabar, KH.Atep Abdul Ghofar mengatakan, kegiatan Jambore guru Diniyah Takmiliyah ini merupakan yang pertama diadakan di Jawa Barat sekaligus di Indonesia.
“Kegiatan Jambore ini tak lain untuk mempersatukan para guru Diniyah di Jabar yang jumlahnya 140.000 lebih dengan jumlah santri sebanyak 1,8 juta anak,” ujar Atep Abdul Ghofar, Sabtu(9/12/2023) sore
Pimpinan Ponpes Al-Ikhlas Raudhatul Ulum, Kasomalang Subang, tersebut juga mengatakan kegiatan Jambore ini untuk mengangkat Marwah Diniyah
“Dengan kegiatan Jambore ini, kita bisa mengangkat Marwah Diniyah baik di bidang keagamaan maupun bidang lainnya seperti kepramukaan dan juga UMKM yang ada di Madrasah diniyah,” katanya
Selain itu, Kegiatan Jambore ini bukan hanya kegiatan kepramukaan saja tapi juga dalam rangka merumuskan Perda Diniyah Jawa Barat
“Satuan pendidikan keagamaan Islam non formal yang menyelenggarakan pendidikan agama Islam atau madrasah diniyah takmiliyah ada lebih dari 30.000 madrasah, sehingga dibutuhkan regulasi dan aturan yang jelas dari pemerintah,” ungkapnya
“Jadi keberadaan lembaga pendidikan ini dinilainya perlu mendapat porsi perhatian pemerintah daerah berupa peraturan daerah (perda) di tingkat provinsi Jabar tentang madrasah diniyah takmiliyah, sekalipun beberapa Kabupaten sudah memiliki perda tapi masih belum maksimal,”ucapnya
Nantinya, Kata Atep, dengan adanya Perda Diniyah di Tingkat Provinsi Jabar, akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pendidikan Diniyah di Jabar
” Tentunya dengan adanya regulasi yang jelas seperti Perda, akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pendidikan madrasah diniyah, guru dan juga santri yang jumlahnya 1,8 juta,” tandasnya
Dikatakan Atep, Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah perlu diatur dan difasilitasi dengan regulasi yang jelas oleh pemerintah demi keberlangsungan pendidikan agama bagi anak-anak sejak dini
“Madrasah Diniyah Takmiliyah bisa dijadikan sebagai solusi atasi kenakalan remaja sejak dini.Sekaligus sebagai penyempurna pendidikan PAI di sekolah formal baik SD,SMP, SMA,” Ucapnya
Atep berharap, kegiatan Jambore guru diniyah tingkat Jabar ini, selain sebagai ajang silaturahmi juga untuk merumuskan rancangan Perda Diniyah Provinsi Jawa Barat
“Pendidikan Diniyah Takmiliyah sangat penting dan strategis guna membangun karakter umat Islam yang Qurani, beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Sehingga perlu pembinaan oleh pemerintah dengan terus membantu keberlangsungan pendidikan Diniyah Takmiliyah serta mendorong masyarakat agar mengikutsertakan anaknya pada Madrasah Diniyah,” katanya.
Kegiatan Jambore dan Expo Diniyah Jabar tersebut digelar dari Jumat (8/12/2023) hingga Senin(11/12/2023) tersebut berlangsung meriah sekalipun diguyur hujan, ratusan guru Diniyah Takmiliyah tetap semangat mengikuti beragam kegiatan dalam jambore tersebut.
Selain kegiatan Jambore, juga diadakan Expo produk makanan dan kuliner khas daerah hasil olahan dari FKDT tiap-tiap Kabupaten di Jawa Barat.(Ahya Nurdin)