Pelabuhan Patimban Jadi Urat Nadi Pengembangan Kawasan Rebana dan Penopang Industri Bekapur
XPOSNEWS, SUBANG -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Internasional Patimban. Rabu(24/1/2024).
Kunjungan kerja tersebut tak lain untuk meninjau pengembangan pembangunan Proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat
Dalam kunjungan tersebut, Erlangga langsung meninjau dan melakukan breafing di Kantor KSOP Patimban. Selanjutnya melakukan Peninjauan ke Dermaga Pelabuhan untuk melihat kegiatan ekspor Mobil di Terminal Car.
Dalam konferensi pers-nya dihadapan puluhan awak media, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, Pelabuhan Patimban tetap menjadi penyeimbang bagi Pelabuhan Tanjung Priok.
“Pelabuhan Tanjung Priok akan tetap menjadi pelabuhan utama. Dengan kata lain, Patimban sebagai pelabuhan penyeimbang,” ujarnya
Airlangga juga menuturkan, Pelabuhan Patimban akan menjadi urat nadi pengembangan kawasan Rebana dan penopang Industri di Kawasan Karawang – Purwakarta.
“Kalau kita lihat sekarang di terminal Car ini sudah ada ribuan kendaraan yang akan di ekspor. Dan ekspor kendaraan ke beberapa negara ASEAN ini sudah berlangsung sejak 2023 kemarin sudah 223.000 unit kendaraan yang di ekspor melalui pelabuhan Patimban,” ungkapnya
Menurut Erlangga, Saat ini Pelabuhan Patimban masih dalam tahap pengembangan pembangunannya dan akan selesai 2027 mendatang
“Pelabuhan Patimban ini masih dalam tahap pengembangan pembangunannya dan akan beroperasi penuh pada tahun 2027 mendatang,” ucapnya
“Pemerintah terus mengembangkan Kawasan Pelabuhan Patimban dengan investasi tahap pertama Rp 18 triliun, tahap kedua Rp 14 triliun serta investasi jalan tol mencapai Rp 10 triliun,” imbuhnya
Saat ini tahapan pembangunannya masih dalam pengembangan seperti halnya untuk akses jalan tol, kita targetkan selesai akhir 2025.
“Akses Tol Patimban ini sepanjang hampir 38Km nantinya terhubung langsung ke Tol Cipali,” ucapnya
Lanjut Erlangga, Kawasan Pelabuhan Patimban disiapkan mampu menampung kendaraan siap ekspor hingga 218 ribu unit.
“Pada 2023, Pelabuhan Patimban bisa menampung kapasitas kendaraan siap ekspor hingga 223 ribu unit dan Ini sudah di atas 100% dari target 218 ribu. Artinya pelabuhan ini sudah berjalan maksimal,” katanya.
Untuk potensi ekspor sendiri di Pelabuhan Patimban adalah Kendaraan atau otomotif yang di produksi di daerah Bekasi Karawang Purwakarta yang di perkirakan bisa meningkat sampai 2 juta di tahun 2025 sehingga dari angka 2 juta itu ekspornya bisa didorong antara 30 sampai 40%, kalau sekarang sekitar 20%.
“Jadi kalau dari (produksi) 2 juta, 40% itu bisa mencapai sekitar 700 ribu sampai 800 ribu, sedangkan ekspor per hari ini melalui pelabuhan Tanjung Priok sekitar 200 ribu kendaraan,” kata Menko Perekonomian.
Untuk itu, Menko Perekonomian menjelaskan bahwa arahan Pak Presiden ada sinerginya, sehingga tambahan produksinya apalagi ada sebuah perusahaan Hyundai sedang invest dan kapasitas Hyundai ini 50% akan diekspor yang sangat timely dan tepat waktu pelabuhan.
Soal kontainer, Menko Perekonomian menjelaskan bahwa diketahui di kawasan Bekapur selain otomotif banyak industri lain, sehingga tentu dengan adanya pelabuhan kontainer yang akan juga selesai di tahap berikutnya akan sangat membantu ekspor.
“Sehingga di koridor Utara itu ada pelabuhan mulai dari Tanjung Priok, Patimban, dan Tanjung Perak, yang besar ya. Dan kalau misalnya calling port-nya nanti dari Patimban bisa langsung, ini sangat menarik. Karena koridor jalan tol itu sudah menghubungi wilayah timur sampai dengan wilayah barat,” pungkasnya(Ahya Nurdin)