Liora Balita Asal Subang Derita Sirosis Hati, Tak Bisa Berobat, Dinkes Turun Tangan Segera Dirujuk ke RSCM
XPOSNEWS SUBANG – Miris benar nasib Liora Yilzidz Selim balita asal Desa Pasirmuncang Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang, diusianya 1,8 tahun balita tersebut harus menderita penyakit Sirosis Hati atau kerusakan hati.
Akibat penyakit yang dideritanya tersebut Liora anak kedua dari pasangan suami istri Iwan (30) dan Gina (24) ini mengalami kerontokan gigi dan rambut, kulit menguning dan badan semakin kecil. Padahal, saat lahir Liora normal, setelah tiga bulan, ternyata kulitnya menguning.
Melihat ada laporan balita menderita penyakit Sirosis hati, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Subang dr Maxi, langsung mendatangi rumah balita tersebut dan memberi bantuan kepada Liora Yildiz Selim di Desa Pasirmuncang, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat, ( 27/122024) sore.
Kadinkes Subang dr.Maxi mengatakan Liora pernah berobat ke rumah sakit, dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), tapi karena kendala biaya sehingga putus berobat.
“Liora mengalami kerusakan hati, dan telah dirujuk ke RSCM, tapi karena terkendala biaya sehingga takut berobat ke RSCM. Kita berusaha untuk melanjutkan pengobatan Liora ke dokter di RSCM,” ucap Maxi yang juga menjabat Ketua IDI Subang.
Untuk itu, kata Kadinkes Subang, Dinkes Subang bersama puskesmas, Pemdes Pasirmuncang dan relawan kemanusiaan akan merujuk Liora ke RSUD Subang selanjutnya berobat ke RSCM.
“Pihak Pemdes Pasirmuncang akan bantu untuk mutasi kepesertaan BPJS Kesehatan dari Mandiri ke PBI yang iurannya dibayar Pemda Kabupaten Subang. Kami optimis Liora bisa sembuh,” ucap Kadinkes Subang.
“Pokoknya secepatnya akan kita tangani dan kita bantu biaya akomodasi dan perawatan Liora di RSCM, agar penyakitnya bisa segera ditangani dan tidak semakin parah,” imbuhnya.
Dikatakan Maxi, Sirosis hati adalah gangguan pada hati yang terjadi akibat kerusakan hati yang berkepanjangan. Kerusakan hati ini menyebabkan sel-sel sehat hati berubah menjadi jaringan parut.
“Untuk anak-anak dengan sirosis, pemeriksaan ultrasonografi abdomen dan pengukuran alfa-fetoprotein perlu dilakukan setiap 6 bulan atau setidaknya setiap tahun,” katanya.
“Adapun penyebab Sirosis hati pada anak -anak bisa disebabkan, Kolestasis kronis, kelainan metabolisme bawaan, dan hepatitis kronis yang merupakan penyebab utama sirosis pada anak-anak,” ucapnya.
Sementara itu, ibu dari Liora, Gina sangat berterima kasih kepada Kadinkes Subang dr Maxi, yang telah peduli dan memberikan bantuan kepada anaknya yang mengalami kerusakan hati.
“Terima kasih banyak bapak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang telah peduli dan membantu anak saya. Semoga anak saya bisa sembuh,” ucapnya. (AHYA NURDIN)