Ketua KTNA Jabar Minta Petani Segera Mendaftar Poktan Agar Bisa Menebus Pupuk Bersubsidi
Ā
XPOSNEWS SUBANG – Pendataan petani penerima pupuk bersubsidi tahun 2025 masih berlangsung hingga tanggal 15 November 2024. Untuk itu, Ketua Kelompok Tani Nasional Indonesia (KTNA) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Otong Wiranta mendorong seluruh petani yang ada di Indonesia dan belum tercatat dalam e-RDKK untuk mendaftarkan diri ke kelompok tani (poktan) setempat agar dapat menebus pupuk bersubsidi di tahun 2025.
Ā
“Kita akan terus melakukan sosialisasi agar petani mau mendaftarkan diri sesuai luasan yang mereka garap ke kelompok taninya. Nanti biar kelompok taninya yang memproses sehingga terdaftar dalam e-RDKK dan dapat menebus pupuk bersubsidi tahun depan,” ujar Otong usai mengikuti Pupuk Indonesia Safari Makmur di Desa Mekarjaya, Kec. Compreng, Kab. Subang, Jawa Barat, Senin (21/10/2024).
Ā
Ia mengatakan, tidak ada problem dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Barat tahun 2024 ini. Namun Otong mengakui sosialisasi pendaftaran petani sebagai penerima pupuk bersubsidi belum sepenuhnya menyentuh tingkat paling bawah. Sehingga banyak petani yang belum datang ke kelompok petani untuk mendaftarkan sebagai penerima pupuk bersubsidi.
Ā
Di tempat yang sama, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian (Kementan), Jekvy Hendra menyampaikan bahwa, Kementan senantiasa mendukung inovasi pertanian dengan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi yang ada di seluruh Indonesia. Untuk itu, tahun 2024 ini Pemerintah menambah volume pupuk bersubsidi dari alokasi awal 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Dan pupuk bersubsidi yang terserap saat ini baru 54 sampai 60 persen.Ā
Ā
“Artinya tidak ada kelangkaan pupuk. Yang ada adalah teman-teman petani tidak mendaftar, yang ada teman-teman tidak mengikuti prosedur, sementara ini keuangan negara yang harus kita input dalam e-RDKK,” tandasnya.
Ā
Jekvy menjelaskan bahwa pendaftaran petani sebagai penerima pupuk bersubsidi cukup mudah. Sehingga diharapkan seluruh petani segera mendaftarkan diri selama periode pendaftaran ini.
Ā
“Cukup dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), daftarkan, maka mempunyai hak. Mau dipakai untuk dua kali penanaman atau tiga kali penanaman, silakan,” kata Jekvy.
Ā
Terakhir, berdasarkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Pemerintah menetapkan sembilan komoditas pertanian sebagai penerima pupuk bersubsidi. Yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao. Dan tahun ini pihaknya tengah memperjuangkan singkong agar tercatat sebagai komoditas penerima pupuk bersubsidi.
Ā
“Kita sama-sama berdoa semoga ini (upaya memasukkan singkong sebagai komoditas penerima subsidi, Red) digolkan dalam rapat Menko Perekonomian, sehingga kita bisa memenuhi komoditas-komoditas andalan yang ada di daerah-daerah,” ungkap Jekvy.
Ā
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh menjelaskan realisasi pupuk bersubsidi nasional saat ini mencapai 5,6 juta ton dari alokasi nasional sebesar 9,5 juta ton. Dikatakannya, masih ada sisa waktu penebusan hingga akhir tahun.
Ā
“Saat ini adalah periode-periode musim tanam, tidak ada pupuk langka karena alokasinya masih banyak. Ayo kita serap. Stok kami juga di atas 100 persen, atau melebihi ketentuan minimum yang diatur oleh Pemerintah,” pungkasnya.(AHYA NURDIN)