Kapolsek Pamanukan Kompol Supratman Lakukan Sambang Pengamanan Misa Rutin Gereja Katolik Santa Maria Bunda Pembantu Abadi
XPOSNews, SUBANG – Polsek Pamanukan Polres Subang melaksanakan sambang pengamanan Misa rutin liturgi Gereja Katolik Santa Maria Bunda Pembantu Abadi Pamanukan. Sabtu(2/9/2023) malam.
Dalam sambang pengamaman tersebut, Kapolsek Pamanukan Kompol Supratman berkoordinasi berkaitan dengan kegiatan ibadah Misa rutin. Hal tersebut merupakan perintah langsung dari Kapolres AKBP. Ariek Indra Sentanu.
Giat misa rutin tersebut mengambil tema Kemerdekaan, yang dipimpin langsung oleh Pastur/romo Christoper Gandhi Wibowo
Dalam sambang pengamanan Misa rutin di gereja Katolik tersebut, Kapolsek Pamanukan Kompol Supratman menyampaikan himbauan kamtibmas kepada jemaat gereja
“Kami menghimbau kepada jemaat gereja agar selalu waspada dan berhati-hati terhadap tindak kejahatan dan meminta para jemaat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan atau terjadi tindak.kejahatan untuk segera melaporkan ke Mapolsek Pamanukan,” ucapnya
BACA JUGA : Kapolsek Pamanukan Pantau Proses Pendaftaran Cakades Sukareja, Dua Warga Sudah Mendaftar Sebagai Bacalon
Kompol Supratman juga meminta para jemaat gereja katolik untuk sama-sama menjaga kondusifitas kamtibmas di wilayah Pamanukan
“Mari kita sama-sama jaga kondusifitas di wilayah Pamanukan, sekalipun penduduk di Pamanukan ini heterogen namun kita harus tetap menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati satu sama lain demi terciptanya kehidupan yang aman, nyaman dan tentram,” katanya
BACA JUGA : Kapolsek Pamanukan Pantau Proses Pendaftaran Cakades Sukareja, Dua Warga Sudah Mendaftar Sebagai Bacalon
Selain itu, Kegiatan patroli sambang gereja tersebut juga untuk memberikan rasa aman, nyaman kepada jemaat yang sedang melaksanakan ibadah Misa supaya tercipta situasi yang kondusif selama kegiatan berlangsung.
“Selama kegiatan misa berlangsung di gereja katolik St Bunda Pembantu Abadi Pamanukan terpantau berjalan lancar dan aman serta situasi wilayah Pamanukan tetap dalam keadaan kondusif,” pungkasnya(Ahya Nurdin)