Hingga Berakhirnya Kepemimpinan RK-Uu, Program Pembangunannya Belum Bisa Mensejahterakan Masyarakat Desa di Pantura Subang
Â
Â
Â
Â
XPOSNEWS,SUBANG– Besok, Tanggal 5 September 2023, Ridwan Kamil (Kang Emil) dan Uu Ruzhanul Ulum akan mengakhiri masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Selama lima tahun kepemimpinannya, banyak program yang dilakukan. Namun apakah program kang Emil dan Uu tersebut dirasakan oleh masyarakat khususnya masyarakat pelosok desa seperti diwilayah Subang Utara?
Â
Selama kepemimpinan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, para kepala desa di Pantura Subang, umumnya hanya merasakan bantuan provinsi atau Banprov.
Â
” Mungkin untuk desa Mulyasari Kecamatan Pamanukan dan desa lainnya juga sama hanya mendapatkan Banprov pertahunnya Rp.130 juta dan mobil Maskara, selama kepemimpinan RK-Uu” ujar Kades Mulyasari H.Hasanudin Masawi,Senin(4/9/2023).
Â
Selain itu tak ada lagi bantuan lainnya khsusunya untuk bantuan pembangunan . Adapun bantuan lainnya hanya saat terjadi bencana banjir berupa bantuan makanan.
Â
“Kang Emil pernah berkunjung ke Mulyasari saat terjadi bencana banjir besar di Pamanukan pada Pebruari tahun 2020 lalu dan menyalurkan bantuan untuk korban banjir,” katanya
Â
Terkait pembangunan untuk masyarakat desa, saya rasa belum dirasakan manfaatnya, karena belum ada pembangunan yang berarti dari anggaran pemprov.
Â
“Ya paling yang dirasakan, saat ini kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Pamanukan-Subang sudah mulus tahun ini, sebelumnya kondisinya rusak parah,” katanya
Â
Dikatakan Hasanudi, Sejauh ini, Kang Emil selama memimpin Jabar program pembangunannya lebih mengutamakan penataan kota dan infrastruktur jalan provinsi.
Â
“Seperti revitalisasi alun-alun disetiap kabupaten yang anggarannya mencapai belasan milyar. Dan juga pembangunan masjid seperti Al-Kamil di Jatigede dan Al-Kabar di Gede Bage. Walaupun program tersebut bagus, namun tak bisa dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat khususnya masyarakat pedesaan”katanya
Â
Hasanuddin Masawi berharap, 2024 siapapun gubernurnya, pembangunan bisa lebih merata hingga ke pelosok desa.
Â
“Pembangunan di desa harus lebih diperhatikan, karena khususnya diwilayah Pantura Subang ini masih banyak jalan desa yang rusak dan jembatan, begitu juga banyak warga yang tinggal di rutilahu, yang tak bisa di handle oleh dana desa pembangunannya, tapi perlu bantuan dari provinsi,” ucapnya(*)