Hari Peduli Sampah Nasional, DLH Subang bersama YLNI Gelar Bersih-bersih Sampah di Sungai dan Pantai Wilayah Pesisir Pantura
XPOSNEWS SUBANG – Dalam rangka memperingati hari peduli sampah Nasional 2025, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang berkolaborasi Yayasan Lingkungan Nusantara Indah(YLNI) menggelar kegiatan bersih-bersih sampah di Subang yang berada di wilayah Kecamatan Blanakan Subang. Jum’at (21/2/2025).
Kegiatan bersih-bersih sampah di sungai tersebut juga melibatkan kelompok nelayan, kelompok tani hutan, pelajar dari 4 Desa di wilayah Kecamatan Blanakan yakni Desa Muara, Blanakan, Rawamekar, Jayamukti, Cilamaya Girang.
Selain di wilayah Kecamatan Blanakan, Kegiatan ini dimulai dari tanggal 21-26 Pebruari 2025 di wilayah Kacamatan Blanakan, Sukasari, Legonkulon dan Pusakanagara.
Kegiatan bersih-bersih sampah di Sungai dan Pantai ini mengambil tema “Kolaborasi untuk Indonesia bersih”
PLT Kadis Lingkungan Hidup Subang, Iwan Rudianto mengatakan , maksud dan tujuan kegiatan ini untuk membangun komitmen bersama dalam pelestarian dan perlindungan alam di wilayah pesisir pantai utara kabupaten Subang.
“Kegiatan ini tak hanya operasi bersih sampah di sungai dan pantai, tapi juga dilakukan kegiatan lainnya yakni penanaman pohon mangrove dan kayu-kayuan serta buah-buahan,”katanya.
Iwan juga mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah karena mengelola sampah bisa membawa berkah yakni bisa menghasilkan nilai ekonomi.
“Mengolah sampah bisa dilakukan dengan memilah menggunakan metode 3R Reuse, Reduce dan Recycle. Marilah kita kelola sampah dengan baik dilingkungan rumah tangga dengan memilah, sehingga sampah hanya residunya yang dibuang ke TPA,” ucapnya.
Ketua Yayasan Lingkungan Nusantara Indah, Usman mengucapkan sangat berterimakasih kepada pemda subang yang diwakili oleh Dinas Lingkungan Hidup bisa berkolaborasi dengan kami dan masyarakat dalam kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan bagian upaya kita menumbuhkan kesadaran semua pihak, supaya terus membersihkan pantai kita agar bebas dari polusi plastik dan polutan lain,” kata Usman
Lebih lanjut, Usman menegaskan upaya penanganan sampah seperti ini tidak hanya parsial dan dilakukan saat ini saja.
“Harapannya terus-menerus dilakukan sehingga menjadi sebuah gerakan nasional,” ucapnya.
Usman juga menyampaikan bahwa sampah yang bermuara di pesisir dan laut ini sekitar 80% berasal dari daratan. Sampah plastik yang dijumpai di suatu lokasi pesisir dan laut juga bersifat lintas batas wilayah administrasi yang dapat berpindah dari satu wilayah pesisir ke wilayah pesisir lainnya mengikuti pola arus laut.
“Oleh karena itu, dalam penanganannya harus menyeluruh hulu-hilir, dengan kerja-kerja pentahelix, dan kerja kolaborasi yang sifatnya kolektif,” katanya.(AHYA NURDIN)