Habib Luthfi dan Ribuan Warga Hadiri Haul Pertama Nyimas Subang Larang
XPOSNEWS.com, SUBANG– Ribuan warga padati Situs Makom Nyi Mas Subang Larang, untuk mengikuti Haul Pertama Nyi Mas Subang Larang, sekaligus peringatan Maulid Nabi Besar SAW. Senin(25/9/2023) malam.
Kegiatan Haul Pertama Nyi Mas Subang Larang sekaligus peringatan Maulid Nabi tersebut juga dihadiri oleh Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.
Dalam kegiatan Haul Pertama Nyi Mas Subang Larang juga diceritakan terkait sejarah dan silsilah keturunan Nyi Mas Subang.
Dalam sambutannya Bupati Subang H.Ruhimat mengaku bangga dengan peradaban Subang dengan ditemukannya Situs-situs sejarah penyebaran Islam di Kabupaten Subang.
“Saya bangga di Subang ada dua situs penyebaran Islam yakni Situs Nyi Mas Subang Larang di Desa Nanggerang dan Situs Makom Nyi Mas Kawunganten di Desa Kawunganten Kecamatan Cikaum,” ujar Ruhimat.
Ruhimat juga meminta, masyarakat untuk menjaga situs-situs makom bersejarah tersebut, agar tidak rusak dan tetap abadi.
“Pemerintah Kabupaten Subang akan terus menganggarkan anggaran untuk terus membangun dan menata situs peninggalan sejarah tersebut,” katanya
Menurut Ruhimat, Situs-situs sejarah ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
“Keberadaan Situs ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dengan berjualan dilokasi Situs. Karena Situs sejarah Nyi Mas Subang Larang dan Nyi Mas Kawunganten ini sudah jadi tempat wisata religi yang mampu mendatangkan ribuan wisatawan atau peziarah,”katanya
Sementara itu dalam Tausiyah-nya Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menjelaskan tentang pentingnya menghargai dan melestarikan Situs-situs peradaban sejarah Islam di Indonesia
“Subang harus bangga dengan ditemukamnya 2 situs peradaban Islam yakni Situs Nyi Mas Subang Larang dan Nyi Mas Kawunganten. Kedua perempuan ini merupakan tokoh penyebar Islam yang telah melahirkan kerajaan Islam Banten dan Cirebon, serta melahirkan keturunan yang jadi ulam-ulama besar di Indonesia,” kata Habib Luthfi
Selain itu, Habib Luthfi juga meminta masyarakat untuk tidak melupakan sejarah khususnya sejarah peradaban Islam.
“Situs Nyimas Subang Larang dan Kawunganten ini merupakan Situs sejarah penyebaran atau syiar Islam di Pulau Jawa, harus terus kita lestarikan dan jaga, serta dirawat dengan baik,” ucapnya
Habib Luthfi juga mengajak masyarakat untuk tetap hidup rukun dan menanamkan rasa nasionalisme untuk bangsa Indonesia tercinta.
” Ditahun politik ini, rakyat jangan mau diadu domba untuk kepentingan politik, kita harus tetap bersatu untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI harga mati, Hati kita harus tetap merah-putih jangan mau dipecah belah,” katanya
Selain itu, di bulan Maulid ini, kita selaku umat muslim selalu memperingati Maulid Nabi yang merupakan sebuah peristiwa peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad saw yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam kalender Hijriah.
“Peringatan Maulid Nabi dilaksanakan sebagai bentuk cinta kasih umat Islam kepada Nabi Muhammad saw. Umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia memperingati Maulid Nabi dengan penuh sukacita, tak terkecuali dengan Indonesia,” terangnya
Menurutnya, Di Indonesia, Maulid Nabi merupakan salah satu hari penting bagi umat Islam. Dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw, tiap daerah Indonesia biasanya melangsungkan tradisi perayaannya masing-masing, seperti tradisi Sekaten di Yogyakarta, tradisi Panjang Jimat di Cirebon, ataupun tradisi Bunga Lado di Padang. Seluruh kegiatan tersebut tentu sebagai wujud rasa syukur serta kegembiraan umat Islam atas kelahiran Nabi Muhammad saw ke dunia ini. Akan tetapi, hal yang perlu pahami adalah bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sebatas sebagai rutinitas atau seremonial belaka, melainkan terdapat nilai yang sangat penting di dalamnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketika mengadakan acara Maulid Nabi, tentu sangat banyak makna yang dapat diambil untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya terkait 4 sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw yakni shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah,” ucapnya
Lanjut Habib Luthfi, Selain meneladani sifat Nabi Muhammad saw di atas, masih terdapat banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk merealisasikan makna Maulid Nabi dalam kehidupan. Bershalawat juga merupakan hal penting sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad saw.
“Dengan bershalawat, seseorang akan mendapatkan berbagai kemuliaan seperti dijanjikan pahala berlipat oleh Allah Swt, diangkat derajatnya, bahkan Allah menjanjikan akan mengumpulkan orang yang gemar bershalawat bersama Nabi Muhammad saw di surga. Kemuliaan-kemulian tersebut dapat diraih dengan sangat mudah, yang terpenting adalah niat agar dapat selalu bershalawat di setiap waktu yang ada,” ungkapnya
Kemudian, makna Maulid Nabi yang tak kalah penting adalah melestarikan ajaran serta misi perjuangan Nabi Muhammad saw, juga para Nabi sebelumnya. Rasulullah saw telah mengerahkan seluruh jiwa raga dan hartanya demi menyampaikan ajaran Allah Swt kepada umatnya. Bahkan Rasulullah saw juga mewariskan Al-Quran dan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup agar terhindar dari kesesatan.
“Oleh karena itu, hal yang saat ini harus dilakukan oleh umat Islam adalah memperdalam ajaran Islam sebagai bekal menjawab persoalan-persoalan rumit yang bermunculan dalam kehidupan agar terhindar dari tipu daya kenikmatan sesaat yang menjerumuskan diri pada siksa api neraka,”ujarnya(Ahya Nurdin)