Gandeng BKKBN, Anggota DPR RI Linda Megawati Sosialisasikan Pencegahan dan Penanganan Stunting Kepada Warga Kelurahan Cigadung Subang
SUBANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Hj Linda Megawati, menggelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Princessa Coffe Kelurahan Cigadung Kecamatan Subang, Minggu (12/11/2023).
Sosialisasi program Bangga Kencana tersebut difokuskan pada penanganan dan pencegahan Stunting kepada warga masyarakat kelurahan Cigadung Kecamatan Subang.
Hadir dalam sosialisasi tersebut diantaranya Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Negara BKKBN Pusat, Sutriningsih, Koordinator Bidang Kesejahteraan dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Jawa Barat Elma Tri Yulianti, dan Sekretaris Dinas DP2KBP3A Subang Nunung Nurhayati dan Ketua Yayasan Reli Peduli Deden Hendrawan serta diikuti ratusan warga.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota DPR RI Komisi IX Hj Linda Megawati mengatakan, kegiatan sosialisasi Bangga Kencana BKKBN ini diinisiasi pihaknya selaku anggota DPR.
“BKKBN ini sangat penting, sebab salah satu pondasi kemajuan negara itu adalah keluarga, dan leading sektor keluarga itu ada di BKKBN,” ujarnya.
Dia mengatakan, banyak problema keluarga yang harus mendapat perhatian, diantaranya adalah persoalan stunting. Karena itu, pihaknya ingin terus mengedukasi dan sosialisasikan program kerja BKKBN diantaranya pencegahan stunting.
“Kita imbau warga agar laporkan ke puskesmas terdekat kalau menemukan ada anak stunting,” ucapnya.
Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Negara BKKBN Pusat, Sutriningsih, mengungkapkan, pencegahan stunting sangat penting dilakukan mengingat banyaknya anak Indonesia yang menderita stunting. Di Jawa Barat misalnya, jumlah anak stunting di tahun 2022 sebanyak 20,2%.
“Sedangkan di Kabupaten Subang, berdasarkan data yang masuk ke kami jumlah anak stunting di tahun 2021 sebanyak 18,1%, angka ini turun di tahun 2022 menjadi 15,7%,” katanya.
Dia pun mengimbau warga agar bersama sama mencegah stunting diantaranya dengan menghindari pernikahan di bawah umur atau pernikahan dini.
“Pernikahan di bawah umur harus dihindari karena secara pisik, psikis maupun keuangan tentu belum siap. Idealnya, laki laki menikah itu di usia minimal 25 tahun. Sedangkan usia ideal menikah bagi wanita minimal 21 tahun,” paparnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga jarak kelahiran anak agar jangan terlalu rapat.
“Minimal jarak kelahiran antar anak itu 3 tahun agar anak juga mendapatkan hak pengasuhan yang memadai,” imbuhnya.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut sangat disambut antusias oleh para peserta yang sebagian besar adalah kaula muda dan remaja, karena BKKBN juga memberikan doorprize kepada ratusan peserta yang hadir. Adapun doorprize yang dibagikan kepada peserta sosialisasi diantaranya 2 buah Rice Cooker, 2 Strikaan, 2 TV LED 32 Inc, 2,Kompor Gas, dan 1 Sepeda Gunung.(Ahya Nurdin)