FPK Subang Studi Banding ke Tangerang, Belajar Bagaimana Meredam Konflik Etnis
XPOSNEWS, TANGERANG, Banyak pelajaran penting yang diperoleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Subang dalam kunjungan studinya ke FPK Kota Tangerang, Senin dan Selasa (20-21/05/2024).
FPK Kota Tangerang selama ini dihadapkan pada persoalan-persoalan etnis mengingatnya sangat beragamnya suku yang tinggal di kota terpadat di Provinsi Banten itu. Dan ternyata mereka selalu berhasil meredam dan mengatasi berbagai friksi sosial di masyarakat akibat gesekan antar etnis.
Keberhasilan itu disampaikan langsung oleh pimpinan FPK Kota Tangerang ketika menerima rombongan FPK Subang yang dipimpin Ketuanya, H. Ating Rusnatim, S.E.
Sekretaris FPK Kota Tangerang, Kaonang, mengatakan bahwa Kota Tangerang dihuni oleh lebih dari 2 juta jiwa, terdiri dari sekitar 30 suku, antara lain: Jawa, Sunda, Madura, Batak, Minang, Bugis, Ambon, Flores, dan lain-lain. Ada juga komunitas etnis Tionghoa, Arab dan Jepang yang cukup banyak.
Perbedaan budaya, adat, karakter dan keyakinan membuat sebagian oknum anggota komunitas suku-suku itu seringkali terpancing bentrok. Biasanya dipicu oleh perebutan lahan usaha bahkan oleh hal-hal kecil sekalipun.
“Pernah ada keributan antar suku yang menyebabkan korban meninggal. Sebelum bentrok membesar, kami dari FPK Kota Tangerang segera turun tangan,” kata Kaonang.
Penyelesaiannya, lanjut Kaonang, ketua kelompok suku-suku itu yang duduk di kepengurusan FPK segera memimpin pertemuan untuk mendamaikan.
“Jenazah korban biasanya segera dipulangkan ke kampungnya, dan mereka yang terlibat segera dibawa untuk menyerahkan diri ke polisi,” kata Kaonang.
Secara berkala, menurut Kaonang, FPK Kota Tangerang juga menggelar pertemuan rutin antar suku untuk menjalin keakraban sehingga terjalin persaudaraan yang erat.
“Kami juga punya Festival Budaya yang menyatukan berbagai suku dalam kegiatan seni yang diselenggarakan bersama,” kata Kaonang, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Tangerang.
Ketua FPK Kabupaten Subang, H. Ating Rusnatim, mengatakan bahwa FPK Subang ingin belajar dari FPK Kota Tangerang dalam meredam konflik antar etnis.
“Industri di Kabupaten Subang sedang terus berkembang. Maka, seperti peribahasa, ‘ada gula ada semut’, makin ke sini semakin banyak pendatang dari berbagai suku yang datang ke Subang mencari penghidupan,” kata Ating.
Karena itu, FPK Subang ingin belajar bagaimana mengelola konflik etnis dari FPK Kota Tangerang.
Rombongan FPK Subang yang terdiri dari seluruh anggota pengurus diterima oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Tangerang, Teguh Supriyanto, dan jajarannya, serta pimpinan FPK Kota Tangerang dan anggota pengurusnya.
Wakil Ketua FPK Kabupaten Subang Bidang Humas dan Hubungan Antar Lembaga, Ir. Endang Kenken Skd, mengatakan bahwa kunjungan studi banding ke FPK Kota Tangerang dilakukan karena Kota Tangerang yang masyarakatnya heterogen memiliki kompleksitas persoalan kesukuan yang tinggi.
“Kota Tangerang berhasil mengelola potensi konflik antar suku dengan baik, sehingga mampu membina kerukunan di antara suku-suku yang kompleks itu,” kata Endang Kenken, putera Subang yang bekerja sebagai Redaktur Senior di GATRA Media Group, Jakarta.
Menurut Endang Kenken, kawasan industri di Subang terus berkembang. Meningkatnya investasi telah membuka lapangan kerja yang membuat terus membanjirnya para pendatang.
Subang dalam 10-20 tahun ke depan akan memiliki masyarakat yang heterogen karena banyak suku-suku lain yang masuk. Karena itu, potensi konflik antar etnis harus diantisipasi dengan baik sehingga kelak diharapkan akan tercipta pembauran yang rukun dan damai.(M.Nabil)